Rani Nuraeni

Pages

  • Beranda

Blog Archive

  • ►  2012 (2)
    • ►  Juni (2)
  • ▼  2011 (6)
    • ▼  November (6)
      • Pendidikan Anak Usia Dini
      • FUNGSI ALAT INDERA
      • DINAMIKA PELAKSANAAN UUD
      • HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA
      • PUISI
      • Klasifikasii Teori Pendidikan

About Me

Foto Saya
Rani Nuraeni
bekasi, bekasi, Indonesia
orangnya baex,,,
Lihat profil lengkapku
  • Beranda

Blogroll

Archives

  • ► 2012 (2)
    • ► Juni (2)
  • ▼ 2011 (6)
    • ▼ November (6)
      • Pendidikan Anak Usia Dini
      • FUNGSI ALAT INDERA
      • DINAMIKA PELAKSANAAN UUD
      • HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA
      • PUISI
      • Klasifikasii Teori Pendidikan

About

Blogger templates

Cuteki widgets

Blogger news

Cuteki free cards

Followers

Selasa, 15 November 2011

Pendidikan Anak Usia Dini




PAUD AWAL KUALITAS ANAK MENYONGSONG MASA DEPAN.
Pada Undang-Undang Khusus yang mengatur tentang anak yaitu dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pada pasal 53 ayat (1): Pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan biaya pendidikan dan/atau bantuan cuma-cuma atau pelayanan khusus bagi anak dari keluarga tidak mampu, anak telantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah terpencil.

Implikasi undang-undang itu adalah anak dari keluarga tidak mampu akan mendapatkan biaya pendidikan secara cuma-cuma dari pemerintah. Permasalahannya, bagaimana pemerintah menyosialisasikan dan membuat masyarakat mudah mengaksesnya.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sedang digalakkan di berbagai tempat di wilayah Indonesia. Pendidikan anak memang harus dimulai sejak dini, agar anak bisa mengembangkan potensinya secara optimal. Anak-anak yang mengikuti PAUD menjadi lebih mandiri, disiplin, dan mudah diarahkan untuk menyerap ilmu pengetahuan secara optimal.

Itulah yang saya alami sebagai guru Madrasah Ibtidaiyah atau sekolah yang setara dengan sekolah dasar di ujung UTara Kabupaten Magelang karena kebetulan saya mengampu kelas satu.Siswa yang sebelumnya memperoleh PAUD akan sangat berbeda dengan siswa yang sama sekali tidak tersentuh PAUD baik informal maupun nonformal. Ibarat jalan masuk menuju pendidikan dasar, PAUD memuluskan jalan itu sehingga anak menjadi lebih mandiri, lebih disiplin, dan lebih mudah mengembangkan kecerdasan majemuk anak.

Fenomena yang terjadi di Kabupaten Magelang mulai tahun ajaran baru 2007-2008 pemerintah memperbolehkan anak masuk SD tanpa melalui TK. Anjuran tersebut harus dipertimbangkan lagi jika pemerintah ingin menyukseskan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Dari hasil observasi di beberapa MI dan SD, tingkat drop out siswa SD yang tidak melalui TK lebih tinggi daripada siswa yang melalui TK. Pemerintah harus memikirkan akibat yang ditimbulkan. Kesenjangan pasti terjadi.

Pemerintah harus lebih tanggap pada fenomena tersebut, karena dengan memperbolehkan anak masuk SD tanpa melalui TK berarti telah mengabaikan suatu pendidikan di usia dini yang paling dasar bagi anak. Konsep bermain sambil belajar serta belajar sambil bermain pada PAUD merupakan pondasi yang mengarahkan anak pada pengembangan kemampuan yang lebih beragam. Kebijakan pemerintah kabupaten akan ikut menentukan nasib anak serta kualitas anak di masa depan.

Masa depan yang berkualitas tidak datang dengan tiba-tiba, oleh karena itu lewat PAUD kita pasang pondasi yang kuat agar di kemudian hari anak bisa berdiri kokoh dan menjadi sosok manusia yang berkualitas.

Di samping pemerintah, masyarakat adalah komunitas yang sangat berperan untuk mengembangkan PAUD. Jika kendalanya masalah biaya, masyarakat dalam hal ini lembaga penyelenggara PAUD bisa menyiasatinya dengan mereduksi biaya melalui kreativitas membuat alat peraga sendiri, menghilangkan kewajiban seragam, serta memenuhi gizi anak-anak PAUD melalui program pemerintah.

Alternatif lain PAUD bisa diselenggarakan oleh kelompok perempuan di masyarakat, dengan membekali diri melalui pelatihan PAUD (banyak organisasi/LSM yang bersedia mmeberikan pelatihan cuma-cuma). Mereka bisa bergantian menjadi pendamping anak-anak pada PAUD. Tentu saja untuk menerapkan ide ini diperlukan inisiasi pemerintah untuk menyosialisasikan serta memberdayakan masyarakat terutama di daerah terpencil.

PAUD nonformal khusus seperti Taman Pendidikan Alquran juga bisa diintegrasikan dengan PAUD umum yang bertujuan mengoptimalkan pengembangan kecerdasan majemuk anak.

Kita bisa memulainya dari mana saja terutama dari diri kita masing-masing. Berikanlah yang terbaik buat anak untuk menyongsong masa depannya, masa depan anak Indonesia yang cemerlang.



Diposting oleh Rani Nuraeni di 22.09
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

8 komentar:

zakiyyah's blog mengatakan...

menurut rani, pengertian paud apa?

15 November 2011 pukul 23.29
Shinta Purnama Sari mengatakan...

mengatakan apa yang rani ketahui tentang paud ?

16 November 2011 pukul 02.12
Monica Aryanti mengatakan...

pernah kah rani ikut serta menjadi tenaga pendidik di PAUD?

16 November 2011 pukul 04.24
Rani Nuraeni mengatakan...

belum pernah,,ke depannya pengent coba

16 November 2011 pukul 04.32
Husna Khoirunnisa mengatakan...

pengertian PAUD itu cndri mnrt rani apaan cii ??

16 November 2011 pukul 05.25
Rani Nuraeni mengatakan...

pendidikan untuk anak di bawah umur 6 tahun,biar mereka siap bila masuk SD.

16 November 2011 pukul 05.34
Endah Winarni mengatakan...

PAUD....klo menurut aku mengajar PAUD lebih sulit daripada mengajar siswa SD... karena harus lebih bersabar...

16 November 2011 pukul 05.42
Suncha Aprilia mengatakan...

Artikelnya bagus sekali. semoga bermanfaat...

16 November 2011 pukul 14.56

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama
Langganan: Posting Komentar (Atom)
@ 2011 Rani Nuraeni; Many thanks to: Blogger Templates / blog Design Company / SEO / free template Blog